Sabtu kemarin, seperti biasa tugasku di kantor sebagai orang marketing, administrasi, implementator, bla bla,, gotong royong kerjanya :D mendapat tugas sebagai trainer ke salah satu universitas di Yogya. Universitas yang tidak terlalu besar, tidak terlalu kecil juga. Sebenarnya universitas tersebut sempat populer. Namun karena jaman semakin maju, dan (mungkin) dia tidak melakukan perubahan, maka tidak terlihat lebih maju juga.
Bukannya ingin menjelekkan atau meng-under estimate, universitas tersebut rupanya mempunyai beberapa kendala dalam hal SDM nya. Kurangnya orang IT dalam memanage, kurangnya konsistensi serta kerjasama yang baik antar bagian kelihatan jelas
Balik lagi, waktu itu aq nraining orang depan, atau disebut CS. Sebut saja mbak R. Dia datang bersama orang bagian pemasaran rupanya (saya tahu setelah mereka meninggalkan lokasi) dan tak beberapa lama temanku nraining, karena aku harus nraining adminnya, dia terlihat seperti dimarah-marahi. Ibu-ibu bagian pemasaran tersebut ingin aplikasi itu segera dipakai saat itu juga. Dan temanku menjelaskan bahwa itu tergantung adminnya kapan mau membuka line data baru, karena keinginan kami trial dulu. Memakai data palsu agar nantinya tidak perlu dihapus lagi bila salah. O’o.. rupanya ibu tersebut tidak mau mendengarkan penjelasan temanku. Dan aku ikut cemas juga. Akhirnya aku ikut bicara ke ibu tersebut. Dan ibu tersebut ngerti dan mereka keluar. Itupun karena tidak jadi training. Network error. What? Dan itu sering terjadi. Itulah salah satu awal kebobrokan yang sedikit terbuka. OMG!
Setelah beberapa teknisi datang, itupun teknisi yang kami bawa, karena orang IT di universitas segede itu cuman satu. Pada kluar semua. Entah. Teknisi kami ikut membantu. Sambil mereka membenarkan dan bisa, akhirnya aku datang ke ruang PMB dan me-nraining CS serta ibu-ibu tadi.
Ruang PMB namanya. Suasana terasa sedikit mencekam. Ibu-ibu pemasaran tadi (sebut saja Bu P) berbicara sedikit keras dan kasar kepada bawahannya. Posisi aku di depannya, menghadap ke arah lain sedang mengajari CS menggunakan aplikasi yang sudah kami buat dengan susah payah, menyesuaikan keadaan universitas tersebut. Tak selang lama, ibu P marah kepada karyawannya. Entah apa yang terjadi, dia tiba-tiba melempar tempat sampah dengan keras. Spontan aku dan temanku saling berpandangan. Dan aku sempat melirik sedikit. Hwehwe.. mencekam!! Ngeri!! Namun kita cuek saja. Namun tak beberapa lama kemudian, ibu P menumpahkan isi meja ke lantai.
Bruuakkkk!!! Klontang... *lebai deh :P
Aku dan temanku sudah buyar konsentrasinya. Mbak CS yang aku ajari pun mulai tidak konsentrasi. Dia terlihat malu dengan apa yang sudah diperbuat manajernya. Kamipun jadi sungkan. Akhirnya mbak CS mulai terlihat BT, dan menyudahi pelatihan. Akupun oke-oke saja dengan kebijakan itu. Stay cool, tidak terlihat tertekan dengan keadaan meski dalam hati bertanya-tanya. Ibu P pun sampai berbuka puasa. Haha.. syukurlah. Kamipun kembali ke ruang server, eh, ruang lab, eh, ruang IT *gak jelas*, sempet update status, dan pulang setelah mendapat tanda tangan penyerahan (berita acara).
Usut punya usut, ternyata ibu P tersebut adalah manajer pemasaran yang diberi target oleh rektor untuk mendapat 300 mahasiswa, namun dia hanya mendapat 180 saja. Dan dia sangat stress dengan hasil ituh. Smpai akhirnya sensi dibawa kemana-mana. Kasihan pegawainya kalo udah gitu L. Ibu P pun sebelum bekerja di universitas ituh adalah seorang manajer keuangan di salah satu STIE paling kaya di Jogja. Dan dia terlibat kasus korupsi ber puluh-puluh juta sampai akhirnya dipecat. Diterima deh di universitas ini.. haduuh
Sekian cerita dariku. Aku jadi merasa sangat bersyukur sudah bekerja di tempat yang orang-orangnya menjunjung profesionalitas tinggi. Lebih tinggi dari univ yang itu. Dan kita do’akan semoga ibu P selamat dunia akhirat. dan Allah memaafkanku karena sudah panjang lebar nyeritain ibu P amiien :D
Salut buat Ephil, Semoga menjadi pegawai yang teladan.
BalasHapusAmiien.. makasih mas Linto..
BalasHapussemoga dirimu juga
wah, aku bayangin kau ada disitu adanya cuma ngeri, ngeri dan ngeri juga ya mbak.. tapi kasihan juga dengan ibu P itu, saking stressnya orang lain bisa jadi sasaran dan pelampiasan. Ya kita berdoa saja pda Tuhan agar ibu itu diberikan kesabaran dan jalan keluar...dan yang penting kita bisa ambil hikmah yang luar biasa dari kisah nyata itu..^_^. oh iya mbak, aku ganti blog ya..yang semula gudang- kata pindah ke http://itmild.co.cc .
BalasHapusiya IT mild.. kasihan jg karyawan-karyawannya. pasti ada kecenderungan tertekan. smoga lingkungan kita selalu mendukung kita untuk maju..
BalasHapusok, tak kunjungi deh blognya..