Seusai terjadi erupsi terbesar merapi, kala itu malam jumat, ato kamis malam, 4 November 2010 sekitar pukul 23:00 - 01.30 dini hari, dimana terdengar jelas di Ring Road suara alarm polisi, yak, karena kostku berada dekat dengan stadion Maguwo yang menjadi tempat para pengungsi bertinggal, serta terdengar jelas suara hujan abu seperti suara gerimis yang begitu mencekam, esoknya aku tak mau beranjak pergi dari kamar kos. Pagi hari sekali bau belerang menyengat. Sudah bisa kupastikan diluar sana pasti penuh debu. terlihat jelas dikost semua genteng tetangga berwarna abu-abu. tak ada merah-ato-hijau seperti sebelumnya. akupun hanya bisa melongo dan stress sendiri memikirkan bagaimana orang yang rumahnya dekat dengan Merapi yha? Selasa siang aku pulang ke kampung halaman, Nganjuk. Kalau saja ibu nggak menyuruhku pulang berkali-kali, akupun gak akan pulang pastinya. Hla wong aman, sudah tak ada lagi letusan kok, pikirku. Tak apalah, kapan lagi aku bisa pulang selagi ngerjain skripsi yagn b
karena air terus mengalir, dan tiap kehidupan yang kita jalani tak akan pernah sama